7 Prinsip Dasar Untuk Desain Yang Baik
Desain yang baik dimungkinkan tanpa memahami prinsip-prinsip desain. Tetapi mungkin diperlukan banyak trial and error untuk menciptakan sesuatu yang terlihat bagus dan menciptakan pengalaman pengguna yang optimal.
Celebration vector created by pikisuperstar - www.freepik.com
Salah satu bagian tersulit dari berbicara tentang prinsip-prinsip desain adalah mencari tahu berapa banyak prinsip yang sebenarnya ada (apakah ada lima? Tujuh? sepuluh?). Dan setelah itu diketahui, manakah dari dasar-dasar desain yang seharusnya ini harus dimasukkan?
Cari "prinsip desain" dan Google akan mengembalikan hasil untuk artikel yang mencakup dari lima hingga lebih dari selusin prinsip individual. Bahkan artikel yang menyetujui nomor tersebut tidak selalu menyetujui mana yang harus dimasukkan dalam nomor itu.
Pada kenyataannya, ada sekitar selusin prinsip dasar desain yang harus diingat oleh desainer pemula dan ahli ketika mengerjakan proyek mereka. Selain itu, ada selusin atau lebih prinsip desain "sekunder" yang kadang-kadang dimasukkan sebagai dasar-dasar. Prinsip-prinsip dasar desain yang baik akan dijelaskan di bawah ini.
1. Kiss/Keep It Simple
Keep It Simple merupakan sebuah prinsip yang menyatakan bahwa sebagian besar sistem bekerja paling baik jika dibuat sederhana dari pada dibuat rumit. Oleh karena itu, kesederhanaan harus menjadi tujuan utama dalam desain.
2. Hick's Law
Hick' Law sendiri merupakan suatu cara untuk memprediksi bahwa waktu dan upaya yang diperlukan untuk mengambil keputusan akan meningkat seiring dengan banyaknya pilihan.
3. Aesthetic
Aesthetic merupakan suatu kualitas estetika suatu produk, yang mana merupakan bagian integral dari kegunaanya, karena produk yang kita gunakan setiap hari memengaruhi kepribadian dan kesejahteraan kita. Tetapi hanya objek yang dieksekusi dengan baik yang bisa menjadi indah.
4. As Little As Possible
Less, but Better. Ini merupakan sebuah konsentrasi. Karena seharusnya desain berkonsentrasi pada aspek esensial, dan produk jangan dibebani dengan elemen yang non esensial.
5. White Space
White Space atau Negative Space adalah ruang tanpa tanda dalam sebuah desain. Menggunakan ruang putih secara merata membuat konten dalam desain mudah dipindai dan secara signifikan dapat meningkatkan keterbacaanya.
6. Proportion
Melakukan Proporsi sendiri memberikan sinyal terhadap apa yang penting dalam desain dan apa yang tidak. Elemen yang lebih besar berarti, berarti lebih penting. Sedangkan elemen yang lebih kecil dapat digunakan lebih sedikit.
7. Long Lasting
Desain yang baik biasanya menghindari ciri yang "fashionable", sehingga hal tersebut tidak pernah terlihat kuno. Tidak seperti desain yang "fashionable", menghindari ciri khas tersebut akan membuat ciri desain yang tahan bertahun-tahun lamanya, bahkan di lingkungan masyarakat yang "sekali pakai".
Apa yang merupakan prinsip desain "dasar" tentu saja diperdebatkan. Tetapi memahami dan menerapkan prinsip-prinsip yang dibahas di atas sangat penting untuk keberhasilan proyek desain apa pun.
Desainer harus bertujuan untuk memahami bagaimana masing-masing prinsip desain ini benar-benar berdampak pada pekerjaan mereka. Mempelajari bagaimana desainer lain telah menerapkan ide-ide ini untuk menyusun desain mereka sendiri juga merupakan alat yang sangat berharga dalam belajar menciptakan desain yang lebih baik.
Sangat mungkin untuk membuat desain yang baik tanpa pemahaman menyeluruh tentang elemen dan prinsip-prinsip desain ini. Namun, biasanya dilakukan oleh "intuisi desainer" dan mungkin membutuhkan banyak trial dan error untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar terlihat bagus dan menciptakan pengalaman pengguna yang optimal. Desainer dapat menghemat banyak waktu dan energi dengan mempraktikkan prinsip-prinsip yang telah saya bahas sampai mereka menjadikannya suatu kebiasaan.
Saya harap kamu terbantu dengan adanya artikel saya tentang 7 Prinsip Dasar Untuk Desain Yang Baik. Jika ada keraguan, pertanyaan, atau saran, silakan komentar di bagian komentar yang telah disediakan di bawah ini. Terima kasih!