Cara Mengatasi Low Value Content Google Adsense
Ditolak oleh Google Adsense merupakan hal yang cukup wajar apabila kamu masih pemula di bidang blogging. Namun, jika website kamu telah berjalan berbulan-bulan dengan banyak konten, kamu harus waspada dengan penolakan dan balasan yang diberikan Google Adsense, karena itu berarti ada beberapa masalah serius di blog kamu.
Kesalahan Low Value Content merupakan salah satu kesalahan yang paling umum di Google Adsense dan hal itu terjadi saat situs kamu berisikan konten yang sedikit atau tidak bernilai bagi pembaca.
Konten semacam ini tentu bisa menyebabkan penempatan iklan kamu menjadi tidak efektif, sehingga menurunkan pendapatan kamu.
Apasih Low Value Content itu?
Mudahnya, Low Value Content merupakan jenis konten yang tidak memberikan nilai apa pun bagi pembaca. Ini bisa mengambil banyak bentuk, semacam artikel yang ditulis dengan buruk, terdapat informasi yang salah, atau bahkan tidak memiliki orisinalitas sama sekali.
Google Adsense sendiri merupakan platform yang memungkinkan penerbit untuk dapat memonetisasi blog atau situs web kamu dengan menampilkan iklan.
Kesalahan Low Value Content merupakan sesuatu yang timbul saat Google Adsense menolak untuk menerima blog kamu atau jika tiba-tiba berhenti menampilkan iklan di situs kamu. Hal ini terjadi karena mereka menganggap konten kamu bisa jadi berkualitas rendah atau bahkan mengandung sebuah spam yang dapat menyesatkan atau membingungkan bagi para pembaca.
Low Value Content dapat membahayakan keterlibatan pembaca karena mereka mungkin kesulitan menemukan sesuatu yang berharga dalam artikel yang mereka baca. Ini dapat menyebabkan bounce rate tinggi, yang dapat memengaruhi pengoptimalan mesin telusur (Search Engine Optimization).
Low Value Content sendiri tentu memengaruhi penghasilan Adsense kamu dalam beberapa macam. Bukan hanya sejumlah uang yang kamu dapat dari iklan, akan tetapi juga kualitas konten kamu, bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi pembaca kamu, dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi peringkat situs kamu di Google.
Low Value Content selalu diabaikan oleh pembaca serta tidak memiliki banyak kekuatan bagi peringkat mesin pencari.
Cara Mengatasi Low Value Content Google Adsense
Cara mengatasi Low Value Content di Google Adsense sendiri terbilang gampang-gampang susah, tetapi ada sejumlah solusi untuk dapat mengatasinya.
Langkah terpenting adalah jujur pada diri sendiri dan mengakui jika ada pelanggaran dalam proses pembuatan blog dan konten.
Langkah berikutnya adalah menelusuri dari sisi teknis blog, sekiranya apa saja yang harus diperbaiki dari sisi teknis blog kamu.
Adapun solusi yang dapat saya berikan, berikut ini merupakan sejumlah solusi untuk mengatasi Low Value Content :
1. Perhatikan UX, dari Menu Tampilan dan Navigasi
Navigasi menu semacam kategori serta halaman penting harus mudah diakses bagi pembaca. Hal ini menjadi salah satu elemen penting yang perlu diperhatikan, yang mana biasa disebut sebagai User Interface atau bisa dibilang User Experience.
Mengenai tentang UX, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan :
- Kinerja Situs, seperti kecepatan memuat halaman
- Tampilan responsif dan terbaca sempurna di ponsel
- Desain web modern
Kemudian, selama tahap peninjauan oleh Google Adsense, kamu wajib menghindari terjadinya perubahan tema, logo, tata letak, serta kategori.
Untuk kasus yang saya alami sendiri, sesudah tampilan diperbaiki dan tidak ada perubahan lagi, saya segera mengajukan ulang dan alhasil disetujui.
2. Buat Konten Berkualitas Tinggi
Salah satu cara untuk mengatasi Low Value Content sendiri tentunya adalah dengan membuat konten yang benar-benar berkualitas.
Jadi, buat konten yang menarik. Artinya adalah dengan konten yang menarik di sini bukan dilihat dari tampilan visual, serta gaya bahasa yang digunakan. Padahal ini sama pentingnya.
Kata kunci adalah kuncinya. Sebagai mesin pencari, Google menginginkan hasil pencarian yang memuaskan pembacanya, setidaknya dengan artikel yang dapat menjawab pertanyaan dan keinginan pembaca.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian kata kunci. Kamu bisa menggunakan alat-alat di bawah ini untuk mencari kata kunci :
- Google Trends
- Semrush
- Ahrefs
- Ubersuggest
Google sendiri memberikan peringkat halaman pada kombinasi relevansi dengan istilah pencarian serta kualitas konten.
Tentunya hal ini menilai dari kualitas halaman dengan menganalisis beberapa faktor, termasuk poin-poin dibawah ini :
- Penggunaan terhadap kata kunci, seberapa seringnya kata kunci melalui permintaan pencarian yang muncul di halaman.
- Panjang atau banyaknya isi konten kamu, semakin panjang atau banyaknya isi konten kamu, tentu semakin baik. Google sendiri biasanya lebih menyukai postingan-postingan dengan setidaknya 1000 kata.
- Format dan organisasi.
- Apakah halaman kamu ditata dengan cara yang logis? Apakah kamu memiliki judul, sub judul, struktur kalimat yang bervariasi? Google akan memberi kamu peringkat lebih tinggi jika kamu merasa telah melakukan pekerjaan dengan baik dengan ini.
3. Hubungkan Blog Kamu dengan Google Search Console serta Pastikan Konten Sudah Terindeks
Pernahkah kamu menulis banyak konten yang berkualitas tetapi masih mendapatkan peringatan Low Value Content? Mungkin masalahnya, kamu belum menghubungkan blog kamu dengan Google Search Console atau artikel kamu yang terindeks oleh Google masih sedikit.
Proses pengindeksan yang dilakukan oleh bot Google memang memakan waktu yang lumayan lama, apalagi jika blog kamu termasuk baru. Biasanya kecepatan indeks masih belum stabil.
Oleh sebab itu kamu perlu bersabar dulu, tetap konsisten untuk membuat konten sambil menunggu index selesai.
Semakin banyak konten yang kamu buat dan kamu rilis secara konsisten, semakin baik juga peluangnya.
4. Pilih Niche dan Hindari Salin Serta Tempel Artikel
Plagiarisme, duplikasi, dan copy paste adalah kegiatan terkutuk yang harus kamu hindari dan merupakan tanda-tanda kemalasan.
Pastikan bahwa kamu sudah menghapus konten-konten yang terindikasi dari plagiarisme, sebelum melakukan pendaftaran blog ke Google Adsense.
Sebetulnya tidak ada aturan yang mewajibkan pemilik blog untuk membahas topik tertentu secara spesifik. Akan tetapi, ada sejumlah keuntungan yang akan kamu peroleh jika menerapkan niche blog.
Niche blog sendiri merupakan tema ataupun topik tertentu dari sebuah blog. Dengan memilih niche blog, maka kamu harus membuat sebuah konten dengan topik yang sama.
Penerapan niche ini tentu akan menjauhkan serta menghindarkan kamu dari yang namanya kesalahan Low Value Content.
Apa Dampak Penerbitan dari Artikel yang Low Value Content?
Sebagai seorang penerbit, tentu kamu harus selalu menjaga konten-konten kamu. Konten yang berkualitas rendah sudah pasti memiliki banyak dampaknya.
Low Value Content sendiri dapat memicu penghapusan situs kamu dari indeks Google atau apabila itu terjadi, kamu tidak bisa menentukan peringkat sebuah kata kunci apa pun atau mendapatkan lalu lintas apa pun melalui penelusuran organik.
Artikel yang berkualitas rendah tentu bisa menyebabkan penerbit lain tidak mau bekerja sama dengan kamu di masa yang akan datang.
Salah satu cara agar kamu dapat menemukan konten seperti ini adalah dengan membaca artikel kamu sendiri dan mengamati, bagaimana perasaan yang kamu alami saat membacanya. Apakah tulisan yang kamu buat itu membuat kamu gampang bosan? Apabila begitu, kemungkinan pembaca kamu juga merasakan hal yang sama seperti kamu.
Ada banyak alasan kenapa orang-orang mempublikasikan Low Value Content ke situs mereka, akan tetapi satu hal yang sudah pasti: blog ini tentu tidak pernah membantu siapa pun.
Hal paling buruk tentang menerbitkan Low Value Content yaitu orang akan menghadapi bounce rate yang lumayan tinggi, hal tersebut dikarenakan pengunjung tidak akan tertarik dengan blog kamu.