Tahapan Membangun dan Menjalankan Program Kotlin
Persiapan dan Instalasi
Pada tahap pertama sendiri tentunya kita perlu menyiapkan beberapa tools yang dibutuhkan untuk membangun serta menjalankan program dengan Kotlin. Beberapa alat dapat kita kategorikan ke dalam SDK, IDE, dan Build Tools.
Software Development Kit (SDK)
SDK adalah seperangkat alat pengembangan perangkat lunak yang digunakan untuk memfasilitasi pengembangan aplikasi pada platform tertentu. Setiap platform biasanya menyediakan SDK khusus, misalnya Android dengan Android SDK-nya, iOS dengan iOS SDK-nya, atau Java dengan JDK-nya. Dengan SDK, pengembang dapat mengakses fitur spesifik dari setiap platform. Ada juga SDK di luar platform seperti SDK Google, SDK Facebook, dll. yang dapat diintegrasikan ke dalam aplikasi.
Untuk Kotlin, karena berjalan di atas JVM, itu sama dengan Java. Kotlin menggunakan JDK sebagai SDK dan JRE untuk menjalankan program aplikasi.
JDK, JRE, dan JVM sendiri terlihat sama, karena merupakan inti dari bahasa pemrograman Java. Meski terlihat sama, ketiganya memiliki perannya masing-masing. JDK (Java Development Kit) adalah bagian dari perangkat lunak yang menyediakan beberapa alat pengembangan dan binari yang diperlukan untuk mengkompilasi kode Java ke bytecode.
Selanjutnya, JVM atau Java Virtual Machine bertanggung jawab untuk mengubah bytecode menjadi bahasa mesin. JVM juga menyediakan fungsi inti Java seperti manajemen memori, pengumpulan sampah, keamanan, dan sebagainya. JVM disebut virtual karena memiliki antarmuka yang independen dari sistem operasi dan perangkat keras yang menjadi dasar JVM.
Terakhir, JRE atau Java Runtime Environment, merupakan implementasi dari JVM yang menyediakan platform untuk menjalankan program. Berbeda dengan JDK dan JVM, JRE tidak menyediakan alat pengembangan seperti compiler, debugger dan sebagainya. Tetapi JRE diperlukan untuk menjalankan program.
Pada dasarnya setiap JDK yang dapat kita gunakan, memiliki basis OpenJDK dan bersifat open source. Yang membedakannya adalah bagaimana JDK didistribusikan. Contoh distro bisa dari Oracle (OracleJDK), OpenJDK Distribution atau Azul Zulu JDK.
Dalam pembahasan Kotlin selanjutnya, kita akan menggunakan JDK yang didistribusikan oleh OpenJDK Distribution karena dapat digunakan secara gratis dengan lisensi pribadi. Kemudian untuk JRE kita tidak perlu menginstallnya secara terpisah, karena sudah termasuk dalam paket instalasi OpenJDK.
Build Tools
Selanjutnya adalah alat pembuatan, perangkat lunak yang akan kita gunakan untuk membantu mengotomatisasi proses. Seperti misalnya pemaketan project yang akan kita kembangkan. Selain compiler baris perintah dan IntelliJ IDEA, Anda juga dapat menggunakan Ant, Maven, dan Gradle sebagai alat build. Dari ketiga build tools, Gradle adalah yang paling sering digunakan. Pasalnya, cukup fleksibel dalam membantu proses kompilasi.
Gradle sendiri merupakan software open source yang dapat kita gunakan untuk berbagai keperluan dalam pengembangan aplikasi. Dalam penulisan skrip Gradle, kita dapat menggunakan DSL Groovy atau Kotlin. Gradle mendukung pengunduhan otomatis dan konfigurasi dependensi atau pustaka lain. Selain itu, Gradle berfokus pada fleksibilitas dan kinerja sehingga memungkinkan kita membangun aplikasi dengan mudah.
Gradle memiliki beberapa fitur penting, seperti performa yang cukup stabil dan didukung oleh beberapa IDE ternama seperti Eclipse, NetBeans, Android Studio dan Intellij IDEA.
Integrated Development Environment (IDE)
Proses pengembangan aplikasi tidak lepas dari bantuan IDE. Memang, tanpa IDE kita masih bisa membuat program dengan editor teks. Namun, fitur-fitur yang ditawarkan IDE akan membuat proses pengembangan menjadi lebih mudah dan efisien.
Secara umum, IDE menyediakan beberapa fitur seperti editor teks yang akan kita gunakan untuk menulis kode, alat untuk mengotomatisasi proses pembuatan program yang kita buat dan debugger yang akan membantu kita mendeteksi dan memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam program. Ada berbagai IDE yang mendukung pengembangan dengan bahasa pemrograman Kotlin seperti IntelliJ IDEA, Android Studio, Eclipse, dan NetBeans. Dari semua IDE, IntelliJ IDEA dan Android Studio adalah yang paling direkomendasikan. Anda dapat menggunakan IntelliJ IDEA untuk pengembangan aplikasi umum dan Android Studio untuk pengembangan aplikasi Android.
Dalam pembahasan Kotlin di masa mendatang, kita akan fokus menggunakan IntelliJ IDEA. IntelliJ IDEA dikembangkan oleh developer yang sama dengan Kotlin, yaitu JetBrains. Tentunya ada lebih banyak kompatibilitas di antara keduanya. JetBrains bahkan menyediakan tutorial khusus untuk memulai Kotlin menggunakan IntelliJ IDEA. Dengan dukungan fitur-fitur canggih, IntelliJ IDEA dapat membantu kita menyelesaikan program yang kita kembangkan dengan cepat.
Intellij IDEA sendiri memiliki dua versi yang dapat kita gunakan untuk pengembangan aplikasi, yaitu versi Ultimate dan versi Community. Versi Ultimate sendiri ditujukan untuk pengembangan aplikasi yang lebih lanjut. Dalam pembahasan Kotlin di masa mendatang, kita akan menggunakan versi Komunitas untuk mempelajari Kotlin.